Kamar kata dan tempat menyampah yang bukan sampah. Sebuah tulisan sederhana namun mencoba untuk tetap bermakna.

Selasa, 26 Februari 2013

Waspada dengan Penipuan Money Game!

"Bro, gimana kabarnya?"
"Sehat bro, kamu?"
"Alhamdulillah baik, eh bro ini aku ada bisnis sama temen-temen, untungnya lumayan buat nambah-nambah uang jajan, bahkan bisa buat bayar uang semesteran kuliah"
"Emang bisnis apa, bro? Kayak MLM -multi level marketing- bukan?"
"Oh, bukan bro. Ini beda, bukan MLM. Besok aja aku jelasin kalo bisa ketemu langsung."
"Kapan bro?"
"Kamu atur saja deh, bro. Aku kapan aja bisa........"

Pernah mengalami hal seperti ini, terutama buat kalian yang masih duduk di bangku kuliah?
Money Game atau kalo diterjemahin langsung secara harfiah menjadi "permainan uang", saat ini sudah banyak menyeruak dimana-mana. Berawal dari iming-iming "mendapatkan keuntungan yang banyak dengan modal sedikit dan cara yang cepat", sudah banyak penduduk pribumi yang terperosok ke dalam bisnis haram ini, salah satunya saya. Ciyuuus?? Miapaaaah? Oke, ga usah lebay gitu deh. Sekarang mending ubah posisi duduk anda yang enak dulu, disambi dengan minum segelas teh hangat atau cemilan sedikit juga ndak papa. Karena tulisan saya kali ini agak serius dan panjang lebar. Ah, males deh kalo gitu. Bikin mata sepet. Ya udah tinggal di-close aja tab ini. Saya juga gak maksa kok. Kalo katanya mantan presiden RI yang bermata sipit sih, Gitu Aja Kok Repot!

Oke, bagi anda yang sudah memutuskan ingin bertahan tetap membaca anak panah kata-kata saya berikut ini, silahkan disimak baik-baik. Saya pernah punya pengalaman yang tidak mengenakkan tentang bisnis haram ini. Sudah saya jelaskan di atas, semuanya berawal dari: untung banyak, modal sedikit, dan cara cepat. Siapa sih yang ga langsung melek kalo diiming-imingi seperti itu? Tiga jurus sakti inilah yang sering dilancarkan oleh para penipu dalam menjalankan aksinya. Oh, kiranya saya terlalu keras kalo menggunakan kata "penipu". Oke saya ganti. Bagaimana dengan "korban penipu money game" -kan mereka juga berarti menjadi korbannya karena udah jadi membernya-? Ah, terlalu panjang dan ngenes. Hmm, yaudahlah, saya sebut mereka itu "investor". Apa? Terlalu bagus? Yowes sakarepmu meh manggil mereka apa. Yang jelas, "investor" ini akan memulai permainannya kepada anda dengan cara mengajak anda mengobrol dan bertatap muka secara langsung yang memudahkan mereka untuk "mencuci otak" anda. Di sini sih belum terlalu tampak ada tanda-tanda menyesatkan karena mereka akan berbicara secara global terlebih dahulu. Saya terjebak di fase ini dua kali (tidak perlu saya sebutkan perusahaannya) dan pada saat itu yang terlintas di pikiran saya adalah "dapat uang banyak". Meskipun secara finansial ortu saya masih sanggup untuk membiayai pendidikan saya dan adik saya waktu itu (maaf ini bukan bermaksud menyombong) tapi bukankah pasti ada rasa kepuasan tersendiri kalo kita bisa membeli sesuatu dari uang yang kita dapatkan dari hasil kerja kita sendiri? Ya, itulah yang terpikirkan di benak saya waktu itu. Saya masih belum mengerti apa itu money game, apa itu MLM, yang jelas saya tertarik saja. Saya juga banyak mendengar istilah-istilah -seperti MLM, bisnis berjenjang, arisan, apalah itu namanya- yang bernada negatif bagi anggapan saya. Saya dulu menduga bahwa semua bisnis MLM itu haram, pokoknya apapun namanya MLM itu hanya penipuan, bla bla bla jadi setiap saya tanya kepada "investor", pasti mereka jawabnya: "Oh, beda bung. Ini bukan MLM, arisan, investasi, apalagi money game dan sejenisnya bla bla bla" Ya iyalah mereka bilang seperti itu. Mana ada maling ngaku maling? Kecuali maling ayam yang ketahuan warga sekampung. Langkah selanjutnya, setelah mereka berhasil menanamkan semacam image kesuksesan kepada saya, mereka meyakinkan saya dengan sejumlah orang yang "katanya" sudah sukses di bisnis tersebut. Caranya? Biasanya mereka menunjukkan foto-foto orang yang sudah dianggap leader di sana, ada testimoninya, bahkan tidak sedikit yang dijumpai foto orang sedang bergaya di depan mobil mewah. Dan katanya lagi, orang itu bisa membeli mobil mewah tersebut setelah gabung di bisnis itu. Parahnya lagi, kita semakin tertarik jika di testimoni itu dikatakan bahwa dalam waktu setahun sejak gabung di bisnis itu bisa beli mobil (bahkan ada yang kurang dari setahun). Padahal belum tentu itu mobil kepunyaannya sendiri. Bisa saja foto di depan mobil orang lain. Foto bisa menipu, bukan? :p Oke, pada perusahaan yang pertama, saya berhasil terjebak di dalamnya. Saya jadi member dan melakukan semua tetek bengek yang diajarkan di buku panduan yang dikasih setelah saya mendaftar. Awalnya saya berhasil merekrut beberapa orang, tapi karena saat itu saya masih kuliah di kampus yang horor (baca: ancaman DO di setiap semesternya) akhirnya lama-kelamaan saya lupa dengan bisnis itu dan sekarang sudah tidak aktif lagi. Males. Dan semakin nyesel setelah tahu kalo ini merupakan money game.

Oke, perusahaan kedua. Di sini malah kurang lebih dari sebulan, dan kejadiannya kira-kira dua bulan setelah saya wisuda. Sambil nunggu penempatan, iseng-iseng di rumah saya searching di google dengan keyword "bisnis online". Mungkin gara-gara terinspirasi dari tayangan salah satu stasiun televisi swasta malam harinya yang bisa sukses dari bisnis online. Result mbah google-nya banyak. Saya klik salah satu. Setelah baca bla bla bla (dan saya temukan lagi pasti terdapat kata-kata ini: INI BUKAN MLM, ARISAN, MONEY GAME, HYIP -High Yield Investment Programs- BLA BLA BLA) akhirnya saya sekali lagi tertarik buat terjun ke bisnis online itu. Ditambah dengan status saya yang saat itu masih pengangguran penuh di rumah (haduh pak menteri, ini kapan kita mau penempataaaan u.u) saya mikir, lumayan lah cuma butuh online buat menghasilkan duit, semakin mantap saya terperosok ke dalam money game bentuk lainnya ini.

Dari perusahaan kedua, saya berhasil merekrut beberapa member lagi. Seneng rasanya. Suatu saat pas mau ke ATM buat ambil duit transferan dari para member yang saya ajak join (saat itu belum saya ambil sepeserpun, mikirnya nanti kalo udah banyak sekalian baru diambil) saya ol fb dulu. Di beranda ada temen saya yang membagikan sebuah link tentang money game. Penasaran, saya buka link itu. Saya baca. Dan setelah selesai membacanya, saya jadi makin penasaran sama hal tersebut. Saya urungkan niat saya ke ATM buat ambil duit. Saya searching lagi di google sampe-sampe google chrome saya sempat ngadat karena kebanyakan tab xD (mungkin anda juga sering mengalaminya bukan?) dan akhirnya saya jadi sadar, ternyata selama ini saya telah bermain di lembah haram :'( Dari niat awal yang semula pengen ambil duit di ATM, saya malah sibuk nyari semua nomor rekening member saya yang saya ajak gabung di perusahaan kedua. Yang perusahaan pertama saya sudah tidak tahu lagi kemana arahnya, jadi yang terlintas waktu itu adalah saya kembalikan yang bisa saya kembalikan saja. Oke, setelah cek email -karena disitu adalah tempat notifikasi dari perusahaan kedua yang saya naungi- dan ketemu semua nomor rekeningnya, saya segera ke ATM dan mentransfer balik semua uang yang telah masuk ke rekening saya kepada member-member saya. Setelah itu saya sms satu persatu yang inti isinya adalah saya sudah tidak disitu lagi jadi saya kembalikan saja. Lalu saya kasih tau pandangan saya tentang money game terhadap para member saya, tetapi saya tidak memaksa mereka untuk berhenti/keluar dari permainan tersebut meskipun saya telah menyarankannya. Wah, berarti saya juga termasuk yang tadi ya? Penipu, Korban Penipu Money Game, dan yang agak lebih keren: "Investor" B)

Oke, sekarang ke inti permasalahannya. Apa sih sebenarnya Money Game itu?

Sejak awal kehadirannya, bisnis jaringan atau yang dikenal dengan MLM sudah bersanding dengan bisnis serupa yang tak sama, yaitu bisnis money game. Bahkan, menurut beberapa sumber, dikatakan bahwa money game ternyata sudah lahir sejak lama. Fakta menuliskan bahwa money game telah dikenal di AS pada masa setelah Perang Dunia I dan pertama kali dikenalkan oleh Charles Ponzi, seorang keturunan Italia. Pada saat itu, bisnis tipu menipu ini telah berhasil mengumpulkan uang hingga ratusan juta dolar. Bayangkan, di tengah krisis perang dunia, bisnis janji palsu ini berhasil mengumpulkan uang hingga demikian besar. Hal itu tentu menjadi bukti bahwa ternyata banyak orang yang masih belum menggunakan logika dengan benar dalam mengkaryakan asetnya.

Money game adalah suatu kegiatan pengumpulan uang atau kegiatan menggandakan uang yang pada praktiknya pemberian bonus atau komisi diambil dari penambahan atau perekrutan anggota baru, dan bukanlah dari penjualan produk. Kalaupun ada penjualan produk, hal itu hanyalah kamuflase (contohnya: pulsa, e-book, dll). Sudah disebutkan bahwa salah satu daya pikat money game adalah janji-janji mendapatkan untung besar dalam waktu singkat dengan usaha yang amat minimal. Di berbagai penjuru dunia, money game telah banyak mengilhami orang untuk melakukan penipuan berkedok investasi. Dan, makin sulit dibedakan bila penipuan ini menggunakan kedok bisnis yang sah seperti pemasaran jaringan (MLM), arisan berantai, koperasi simpan-pinjam, dan penggunaan teknologi internet.

Susah ya? Jaman sekarang makin tidak waras saja. Lalu, bagaimana cara membedakan antara MLM dengan money game?

Bersikap kritis dan waspada terhadap semua tawaran bisnis atau investasi yang menjanjikan keuntungan keuntungan tidak masuk akal. Money game sendiri biasanya mempunyai ciri khas sebagai pyramid scheme atau skema piramida. Ciri lainnya:
1. Untuk bergabung, kita harus membayar. Banyak bentuk dan tipenya, tapi seringkali kita membayar sesuai dengan paket yang kita pilih. Di sini, para pelaku money game semakin keren dengan menggunakan istilah "agen".
2. Setelah bergabung, kita menerima hak untuk menjual sesuatu (bisa berupa produk dagangan, tapi itu hanyalah samaran/kamuflase).
3. Kita mendapatkan hak untuk merekrut orang yang akan bertindak sama seperti kita (mencari orang lain untuk direkrut, begitu seterusnya).
4. Kita dibayar karena kita merekrut banyak orang, bukan karena menjual barang atau produk kepada non member.

So, bagi anda yang ingin berinvestasi atau bergabung menjadi salah satu anggota bisnis dengan sistem MLM, coba kenali dulu apakah benar itu merupakan bisnis, ataukah hanya sebuah permainan uang. Jangan langsung ditelan begitu saja. Bila ditawari produk multi-level marketing (MLM), coba cek di situs www.apli.or.id. Di situs Asosiasi Penjual Langsung Indonesia ini, anda bisa lebih paham perbedaan money game dan Penjual Langsung legal yang diketahui keberadaannya di Indonesia. Dalam situs ini juga disebutkan ciri-ciri money game dan skema piramida serta daftar Penjual Langsung yang legal, terdaftar, dan terbukti bukan penganut sistem money gameDan yang perlu kalian ketahui, bisnis money game aslinya adalah bisnis "gali lubang tutup lubang". Artinya, mereka membayar peserta yang mendaftar di awal dengan uang yang ditanam oleh peserta yang ikut belakangan (yang direkrut). Tidak ada aktivitas bisnis riil yang bisa menopang bisnis ini. Alhasil, yang terjadi adalah di antara para peserta saling membayar dengan uangnya sendiri. Uang yang ditanam peserta dipakai untuk membayar bunga/komisi, sementara bisa saja sisanya diputar untuk spekulasi di bisnis lainnya. Sampai akhirnya pembayaran macet karena beban bunga selalu lebih besar daripada jumlah nasabah baru yang bergabung, atau karena mengecilnya pendapatan dari para nasabah yang mendaftar belakangan.

Itulah sebabnya, bisnis money game atau penggandaan uang tidak pernah bisa berjalan lama. Yang pasti, bisnis ini akan merugikan para pesertanya, cepat atau lambat. Namun, setiap saat ada saja perusahaan-perusahaan baru yang menawarkan permainan money game dengan ciri-ciri yang sama. Bahkan banyak yang hanya diganti namanya saja. Kalau sudah begini, biasanya para "investor" akan melakukan cara lain untuk menarik minat lebih banyak, salah satu contohnya dengan update status / komen di fb dengan menggunakan kata-kata seperti "untung, pendapatan, rejeki" dsb. Miris bukan? Lebih cerdiknya lagi, para "investor" biasanya memperluas sasaran mereka kepada orang-orang yang pengangguran, anak kuliahan, bahkan sekarang mulai sampai kepada mereka yang masih di bawah 17 tahun (baca: masih sekolah). Mereka diiming-imingi dengan janji-janji yang menggiurkan. Para operator money game dan skema piramid juga tambah pintar saja. Ketika trik memancing korban dengan janji untung besar sudah dikenali, pastilah mereka berusaha membungkus janji-janji sejenis sedemikian rupa supaya tampak masuk akal. Akan tetapi, bila prinsip bekerjanya tetap sama -modus klasik money game atau skema piramid- hasil akhirnya juga akan sama. Jadi, waspada dan tidak mudah percaya adalah senjata utama kita. Ingatlah, Allah hanya akan meridhoi rejeki kita jika kita dapat dari cara yang halal pula :)


sumber: www.apli.or.id



Indonesia jangan jadi surga Money Game!

Tidak ada komentar: