Terpuruk di posisi 6 klasemen Liga Inggris musim 2011-2012, Chelsea justru menyabet double winners dengan gelar juara Piala FA dan tentu saja yang mungkin membuat semua publik sepak bola terhenyak, juara Piala Liga Champions. Roberto Di Matteo sukses menyulap Chelsea yang sebelumnya ditangani oleh pelatih Andre Villas-Boas menjadi tim yang mampu mengharmoniskan pemain muda dengan pemain seniornya, terbukti dengan dua gelar prestisius yang didapat Chelsea di akhir musim. Di bawah ini ada beberapa pertandingan dramatis yang dialami Chelsea selama musim 2011-2012, baik berupa kemenangan yang memuaskan maupun kekalahan yang menyakitkan menurut versi saya ^^. Check this out!
1. Manchester United 3-1 Chelsea (18 September 2011, Old Trafford)
Big
match di Old Trafford ini diawali dengan permainan buruk oleh Chelsea
di babak pertama, dengan Chelsea langsung tertinggal tiga gol tanpa
balas lewat gol Smalling di menit 7, Nani di menit 36, dan Rooney di
menit 45. Namun di awal babak kedua Chelsea baru bisa "panas" setelah
Torres mencetak gol indah ke gawang De Gea. "Setan Merah" harusnya bisa
memperlebar keunggulan menjadi 4-1 andaikata pinalti Rooney tidak
melenceng. Yang paling dramatis adalah ketika Torres lolos dari jebakan
offside dan berhasil melewati De Gea, tinggal menceploskan bola ke
gawang yang sudah kosong, tapi sayang sekali peluang 99% menjadi gol itu
melayang sia-sia karena sontekannya justru melebar ke sisi kanan
gawang.
2. QPR 1-0 Chelsea (23 Oktober 2011, Loftus Road)
Derby London ini tersaji dengan beberapa kejadian menarik sepanjang laga. Helguson membawa QPR unggul di menit-menit awal pertandingan setelah David Luiz menjatuhkannya di kotak pinalti. Upaya Chelsea mengejar ketertinggalan semakin berat setelah Bosingwa dan Drogba mendapat kartu merah dan diusir dari lapangan oleh wasit. Tensi pertandingan semakin panas saat kapten Chelsea, Terry, bertindak rasis terhadap pemain QPR, Anton Ferdinand, yang akhirnya membuat ban kapten timnas dicopot dari lengan Terry dan Fabio Capello mundur dari pelatih timnas Inggris. Bermain dengan 9 orang justru membuat Chelsea melancarkan serangan yang membabi buta ke gawang QPR. Namun apa daya, Chelsea tetap kalah di kandang QPR.
3. Chelsea 2-1 Manchester City (13 November 2011, Stamford Bridge)
Manchester City yang tampil gemilang dan tak terkalahkan di awal-awal musim, bahkan sempat menghancurkan Manchester United 6-1 di Old Trafford, kembali diunggulkan saat melawat ke kandang Chelsea. Namun, tanpa disangka Chelsea sukses menaklukan tim Manchester biru itu sekaligus menjadi tim pertama yang mengalahkan Manchester City di Liga Inggris musim tersebut. Meskipun sempat tertinggal oleh gol dari Balotelli saat pertandingan baru berjalan 2 menit, Chelsea mampu menyamakan kedudukan lewat gol Meireles di menit ke 34 dan sang maestro Chelsea, Frank Lampard, memastikan 3 angka bertahan dengan nyaman di Stamford Bridge setelah membungkam Joe Hart melalui titik putih. Final score, Chelsea 2-1 Man City.
4. Chelsea 3-3 Manchester United (5 Februari 2012, Stamford Bridge)
Misi balas dendam diusung The Blues saat menjamu Setan Merah di kandangnya sendiri. Publik Stamford Bridge sempat yakin Chelsea bisa melampiaskan dendamnya saat sempat unggul 3-0 lewat gol bunuh diri Evans di menit 35 babak pertama dan sepakan voli yang keras dari Juan Mata di menit 46 serta sundulan David Luiz di menit 50. Akan tetapi, kemenangan yang sudah di depan mata itu harus sirna setelah wasit Howard Webb memberi "hadiah" dua pinalti pada United yang berhasil dituntaskan dengan baik oleh Rooney dan heading dari Chicharito pada menit 84 menyelamatkan United dari kekalahan.
5. Chelsea 4-1 Napoli (15 Maret 2012, Stamford Bridge)
Tugas berat diemban oleh Di Matteo saat membawa Chelsea menghadapi Napoli di babak 16 besar Liga Champions setelah dihancurkan oleh Napoli 1-3 di leg pertama. Banyak pihak yang meragukan Chelsea bisa lolos ke tahap berikutnya, namun Chelsea menepisnya. Chelsea mengamuk dengan gol Drogba di menit 28 dan Terry di menit 47 membuat Chelsea unggul 2-0 dan menyamakan agregat sekaligus membuka asa untuk lolos dengan keunggulan gol tandang. Namun, Napoli kembali unggul agregat menjadi 4-3 melalui gol Inler di menit 54. Chelsea akhirnya bisa memaksakan ke babak perpanjangan waktu setelah Lampard mengeksekusi dengan baik pinalti karena handsball Dossena menjelang akhir babak kedua. Di babak ekstra time inilah Ivanovic tampil sebagai pahlawan Chelsea setelah menjebol gawang Napoli di menit 105. Di pertandingan ini juga terlihat Terry memberi instruksi pada timnya dari bangku cadangan dan Di Matteo membiarkannya, sesuatu yang tidak pernah terjadi di Chelsea saat masih dilatih oleh AVB. Chelsea menang 4-1 sekaligus lolos ke babak perempat final Liga Champions dengan agregat 5-4. So dramatic!
6. Tottenham Hotspurs 1-5 Chelsea (16 April 2012, New Wembley Stadium)
Babak semifinal kedua Piala FA menjadi Derby London setelah di babak ini mempertemukan antara Tottenham dengan Chelsea. Chelsea yang akan menjamu Barcelona tiga hari sesudahnya tampil trengginas dengan kemenangan meyakinkan 5-1 lewat gol yang dibuat oleh Drogba ('45+), Mata ('52), Ramires ('77), Lampard ('80), dan Malouda ('90+). Sementara Spurs hanya bisa membalas lewat gol Bale di menit 56. Gol Juan Mata menjadi kontroversial dan berbagai pihak mendesak asosiasi sepak bola Inggris (FA) agar segera menerapkan penggunaan teknologi garis gawang karena gol dari Mata masih banyak yang memperdebatkan apakah bola memang sudah melewati garis gawang atau belum.
7. Barcelona 2-2 Chelsea (25 April 2012, Camp Nou)
Barcelona yang tampil penuh percaya diri untuk mengejar ketinggalan agregat 0-1 dari Chelsea pada leg pertama semifinal Liga Champions kembali diunggulkan untuk menghancurkan Chelsea di kandang sendiri demi meraih tiket ke babak final dan mewujudkan Final El Classico. Misi Barcelona sempat berjalan mulus ketika Busquest mencetak gol di menit 35 dan Iniesta di menit 40. Barcelona semakin di atas angin karena Chelsea harus menuntaskan pertandingan dengan 10 orang pemain karena Terry mendapat kartu merah dari wasit saat dianggap melakukan pelanggaran pada Sanchez. Namun, Chelsea tidak putus asa. Meskipun berat, melalui sebuah serangan balik yang cepat Ramires berhasil mencetak gol lewat tendangan lob cantik yang memperdaya Valdes dan membuat Chelsea kembali di garis terdepan ke babak final. Sadar akan hal itu, Barcelona terus menerus menggempur tembok pertahanan ketat Chelsea dan menemui upaya untuk mencetak gol lewat Messi yang mendapat hadiah pinalti. Sial bagi Messi, tendangannya hanya membentur tiang gawang dan tidak masuk. Barcelona semakin gusar dan mengerahkan seluruh pemainnya untuk menyerang Chelsea. Namun, akibatnya fatal. Barcelona yang lupa akan pertahanannya sendiri akhirnya harus kebobolan lagi di ekstra time babak kedua lewat gol pemain 50 juta pounds, Torres. Mendapat umpan dari Cole yang semula hanya berniat membuang bola tapi malah jatuh di kakinya, Torres dengan tenang melaju sendirian ke wilayah Barcelona yang hanya diisi oleh Valdes dan memastikan Chelsea meraih tiket ke babak final setelah mengecoh Valdes terlebih dahulu dan dengan mudah menceploskan bola ke dalam gawang yang sudah kosong. Chelsea lolos ke babak final dengan unggul agregat 3-2 atas Barcelona.
8. Chelsea 0-2 Newcastle United (3 Mei 2012, Stamford Bridge)
Chelsea yang diunggulkan untuk bisa meraih kemenangan setelah menyingkirkan Barcelona di ajang Liga Champions dan membungkam QPR 6-1, ditambah dengan hattrick Torres ke gawang QPR, secara mengejutkan takluk oleh Newcastle di kandangnya sendiri. Dua gol sensasional Papiss Cisse membuat Chelsea terlempar dari zona empat besar di klasemen dan terancam tak bisa lolos ke Liga Champions musim selanjutnya kecuali jika mereka bisa mengalahkan Bayern Munchen di final. Gol pertama Cisse lahir melalui sepakan voli yang sangat berkelas di menit 19. Chelsea terus berupaya mengejar ketinggalan, namun sebuah tendangan melengkung yang super indah dari Cisse di penghujung babak kedua membuat Chelsea harus menelan kekalahan pahit di hadapan pendukungnya sendiri. Gol kedua Cisse ini sendiri mengingatkan kita pada tendangan jarak jauh Tsubasa Ozhora di animasi Jepang. Sebuah gol yang sangat cantik dan berkelas dunia.
9. Liverpool 1-2 Chelsea (5 Mei 2012, New Wembley Stadium)
Final Piala FA musim ini mempertemukan antara dua tim yang sedang terluka di papan klasemen, Liverpool yang tercecer di posisi 8 dengan Chelsea di posisi 6. Ramires membuat Chelsea unggul terlebih dahulu setelah mencetak gol di menit 10 dan Drogba menjadi legenda Chelsea setelah menggandakan keunggulan di menit 52, menjadi pemain yang selalu mencetak gol di setiap final Piala FA yang diikutinya. Tertinggal dua gol, Liverpool memasukkan Carroll untuk menggantikan Spearing dan mampu memperkecil ketinggalan menjadi 1-2. Liverpool mengira sudah dapat menyamakan kedudukan saat sundulan Carroll mampu ditepis Cech dan bola tidak jelas apakah sudah melewati garis gawang atau belum. Hingga akhir pertandingan Chelsea mampu mempertahankan keunggulan dan menyabet gelar pertama di musim ini dengan mengangkat trofi Piala FA.
10. Bayern Munchen 1-1 Chelsea; 3-4 pada adu pinalti (19 Mei 2012, Allianz Arena)
Chelsea akhirnya mencetak sejarah untuk menjadi tim London pertama yang berhasil mengangkat trofi Liga Champions sekaligus gelar pertama mereka di ajang tertinggi kompetisi sepak bola antar klub Eropa ini. Bukan hanya itu saja, keberhasilan Chelsea menjadi jawara Liga Champions turut memakan korban sang penduduk posisi 4 klasemen liga, Tottenham Hotspurs. Tottenham akhirnya harus menyerahkan tiket bermain di Liga Champions musim depan kepada Chelsea setelah Chelsea menyingkirkan Bayern Munchen lewat adu pinalti dengan skor 4-3 untuk kemenangan Chelsea. Arsenal yang duduk di posisi 3 harus menjalani play-off sebelum bisa bermain di Liga Champions musim depan. Bayern Munchen yang lebih diunggulkan berhasil unggul terlebih dahulu setelah Muller mencetak gol di menit 83. Merasa cukup dengan keunggulan 1-0, Muller ditarik keluar untuk digantikan dengan bek Van Buyten untuk memperkuat pertahanan. Namun Drogba memperpanjang nafas Chelsea setelah tandukan kerasnya tidak mampu dihalau Neuer. Skor 1-1, pertandingan dilanjutkan ke babak ekstra time. Robben yang mendapat hadiah pinalti gagal melaksanakan tugasnya, bolanya masih terlalu mudah untuk dijinakkan oleh Cech. Akhirnya pertandingan dilanjutkan ke babak adu pinalti. Disinilah drama kembali tersaji, Munchen sempat unggul 3-2 sampai penendang ketiga karena Mata gagal mengeksekusi pinalti pada kesempatan pertama. Namun, dua algojo terakhir Munchen gagal melaksanakan tugasnya, sementara itu Ashley Cole membuat Chelsea menyamakan kedudukan 3-3 dan Drogba memastikan trofi Liga Champions musim ini berada di lemari piala Chelsea melalui tendangan yang mengecoh Neuer yang membuat skor menjadi 4-3. Chelsea pun mengakhiri musim ini dengan gelar ganda meskipun hanya di posisi 6 klasemen liga.
Itulah 10 pertandingan dramatis Chelsea menurut saya, banyak warna di dalam tubuh Chelsea musim ini. Semoga semangat mereka menjuarai Liga Champions musim ini mampu ditiru oleh timnas Inggris di Euro 2012. Bravo, Chelsea! Keep the blues flags flying high!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar